Selasa, 09 Februari 2016

Kebangkitan Gerakan Buruh Indonesia

Oleh : Ilham Syah

KEBANGKITAN GERAKAN BURUH INDONESIA ADALAH ANCAMAN BAGI REZIM BORJUASI YANG BERKUASA

Dalam beberapa hari belakangan ini muncul tulisan mengenai iuran anggota dalam serikat buruh. Berita berita ini muncul melalui media media online yang ngak jelas. Isi berita tersebut jelas untuk menyudutkan pimpinan serikat buruh dan mengkondisikan agar ada ketidak percayaan kaum buruh pada organisasi dan pimpinannya. Tujuan akhirnya pasti untuk melemahkan gerakan buruh.

Sebelum berita berita itu muncul, media diramaikan oleh berita gelombang PHK di beberapa perusahaan asing. Berita gelombang PHK ini mendapat tanggapan sampai tingkat istana dan pejabat negara lainnya yang mencoba menutupi gelombang PHK yang terus terjadi.
Selain berita PHK muncul juga berita terkait kriminalisasi terhadap gerakan buruh dengan slogan #KamiTidakTakut. Postingan kekerasan polisi terhadap aksi damai tgl 30 November ramai di media sosial. Dari berita berita di atas sepertinya rezim mulai kebakaran jenggot karena di ikuti rencana aksi besar dari FSPMI dan Guru Honorer.

Munculnya berita berita mengenai iuran anggota serikat buruh untuk memperkaya pengurus sudah dapat kita simpulkan bahwa tujuannya adalah untuk melemahkan gerakan buruh. Dalam pernyataan sikapnya Said Iqbal mengindikasikan pihak yang membuat berita itu adalah Intelijen, penguhasa hitam dan orang orang yang tidak senang dengan gerakan buruh.

Said Iqbal tidak membantah bahwa organisasinya memang menerima iuran anggota sampai 1,7 Milyar perbulan. Dan bagi kalangan di gerakan buruh sudah mengetahui hal itu dan menjadi contoh yang baik atas keberhasilan FSPMI dalam mengalang dan mengelola iuran anggotanya.

Munculnya berbagai serangan dan upaya untuk melemahkan dan memecah belah gerakan buruh semakin masif belakangan ini. Kenapa upaya untuk melemahkan gerakan buruh ini terus di lakukan dan pihak mana yang melakukannya?

Pertam kalau kita melihat beberapa  kebelakang gerakan rakyat dalam bentuk mobilisasi masa dalam jumlah ribuan hingga jutaan masa hanya gerakan buruh yang mampu melakukannya. Energi gerakan buruh seakan tak ada habisnya bahkan terus membesar.

Kedua kesadaran gerakan buruh hari ini tidak lagi hanya berkutat pada isu isu normatif perburuhan tapi sudah berkembang ketuntutan jaminan sosial, menolak kenaikan BBM TDL dan isu rakyat lainnya.

Ketiga gerakàn buruh mampu memberikan contoh dengan gerakan masanya sebagai metode perjuangan yang efektif. Dan sekarang metode gerakan masa juga di ikuti oleh Guru Honorer, Bidan, buruh BUMN dan sektor lainnya.

Keempat ini yang paling menghawatirkan rezim kapitalisme dan antek anteknya adalah Deklarasi Gerakan Buruh Indonesia yang akan membangun Partai Politiknya sendiri bersama dengan gerakan rakyat lainnya.  Kesadaran akan pentingnya alat politik kaum buruh dan rakyat akan sangat mengancam keberadaan partai partai borjuasi yang asa selama ini.

Menjadi beralasan kalau Rezim Borjuasi dan antek anteknya merupaya menindas, merepresif, mengembangkan isu isu pacah belah dalam lain sebagainya.<br>
Secara organisasi dan mobilisasi masa tidak ada satupun yang dapat menandingi gerakan buruh. Bahkan partai pemenang pemilu sekalipun tak mampu menandingi kemampuan gerakan buruh.

Gerakan buruh sudah biasa untuk mobilisasi puluhan ribu hingga ratusan ribu orang bahkan dalam mogok nasional bisa mencapai jutaan orang. Banyak orang di luar gerakan buruh mungkin bertanya tanya dari mana mereka punya uang untuk mobilisasi sewa bis, sewa gedung, beli seragam, sewa sound dll. Gerakan buruh bisa melakukan itu semua karena adanya partisipasi dari anggotanya dalam bentuk Iuaran Anggota.
Gerakan buruh berbeda dengan pasukan nasi bungkus yg setiap mobilisasi di kasih uang saku, dibagikan seragam gratis seperti yang sering di lakukan partai partai politik yang ada sekarang.

Potensi keuangan di gerakan buruh sebagai amunisi perjuangan sangatlah besar. Dengan kesadaran akan pentingnya iuran anggota dalam serikat buruh akan mendorong gerakan buruh menjadi Independen dalam menentukan sikap politiknya.

Kita ambil contoh FSPMI dengan anggota 200 ribuan dengan iuran 1% dari UMP bisa terkumpul 1,7 Milyar perbulan. Hari ini jumlah buruh formal di Indonesia hàmpir mencapai 50 juta orang. Anda bayangkan sendiri bagai mana kalau kaum buruh di Indonesia sadar akan arti penting organisasi dan sadar akan arti penting iuran anggota. Berapa dana perjuangan yang akan terkumpul yang pasti sangan banyak.

Sekali dengan potensi seperti di atas menjadikan kita lebih yakin bahwa gerakan buruh harus menjadi motor perubahan di negri ini. Gerakam buruh yang sadar akan posisinya dan gerakan buruh yang sadar akan kebutuhan Partai Politiknya untuk bertarung merebut kekuasaan dari partai partai borjuasi yang berkuasa hari ini.

Beruh berkuasa rakyat sejahtera
Bangkit Lawan Hancurkan Tirani..

Ilhamsyah
Pimpinan Kolektif
Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar